Kamis, 06 Januari 2011

TRANSMISI

Media Transmisi

Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router). Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport / transport network.
Transmisi merupakan ujung tombak dan berperan vital dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, artinya dia memiliki unsur gambar dan suara. Coba kita bayangkan kalau kita nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau gambarnya bagus tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman. Tugas dari bagian transmisi adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke Televisi yang ditonton oleh pemirsa.
Transmisi sering disingkat dengan tx, yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter.
Semua siaran, baik live dari studio, taping (recorded), ataupun live
dari luar studio (menggunakan OB Van : Outdoor Broadcast Van dan SNG : Satellite News Gathering) selalu melalui MCR (Master Control Room), sebelum di pancarkan ke satellite. Di MCR gambar dipasang logo, dibagi-bagi segmen dengan iklan dan promo, sampai materi benar-benar siap On Air. Dari MCR, materi menuju perangkat Uplink untuk ditransmisikan melalui satellite ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
Dalam siaran TV broadcast, ada 3 macam sistem transmisi yang biasa digunakan, yaitu :
1. Transmisi Satellite, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
2. Transmisi Terestrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke televisi pemirsa.
3. Transmisi Microwave, yaitu transmisi menggunakan sinyal gelombang mikro, biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio, atau untuk backup ari studio ke stasiun relay terdekat (bila memungkinkan).
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel ataupun radiasi elektromagnetik. Download disini.



Kabel
Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area yang lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel dapat berbentuk kabel tembaga yang biasa digunakan pada telepon, atau coaxial cable atau fiber optic cable.

Coaxial Cable
Coaxial Cable merupakan kabel yang dihubungkan dengan metal yang lembek. Coaxial Cable mempunyai tingkat transmisi data yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal.

Fiber Optic Cable
Fiber Optic Cable dibuat dari serabut-serabut kaca (optical fibers) yang tipis dengan diameter sebesar rambut manusia. Fiber Optic Cable mempunyai kecepatan pengiriman data sampai 10 kali lebih besar dari coaxial cable.

Radiasi Elektromagnetik
Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel komunikasi dapat berupa media radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microwave), sistem satelite (satellite system) atau laser (laser system).

Microwave
Microwave merupakan gelombang radio frekuensi tinggi yang dipancarkan dari stasiun ke stasiun yang lain. Sifat pemancaran dari Microwave adalah line-of-sight, yaitu tidak boleh terhalang. Karena adanya gedung-gedung yang tinggi, bukit-bukit atau gunung-gunung, Microwave biasanya digunakan untuk jarak-jarak yang dekat saja. Untuk jarak yang jauh, harus digunakan stasiun relay yang berjarak 30 sampai 50 kilometer. Stasiun relay diperlukan karena untuk memperkuat signal yang diterima dari stasiun relay sebelumnya dan meneruskan ke stasiun relay berikutnya.

Satellite System
Karena microwave tidak boleh terhalang, maka untuk jarak-jarak yang jauh digunakan sistem satelite (satellite system). Satelite akan menerima signal yang dikirim dari stasiun microwave di bumi dan mengirimkannya kembali ke stasiun bumi yang lainnya. Satelite berfungsi sebagai relay yang letaknya di luar angkasa.

Sistem Laser
Teknologi komunikasi sinar laser banyak digunakan untuk penelitian-penelitian. Ahli komunikasi meramalkan, di masa yang akan datang menggunakan teknologi laser akan meluas dan secara dramatis akan dapat mengurangi biaya transmisi.


Satelite
Satelite adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satelite yang paling banyak) posisi satelite adalah sekitar 36.000 km di atas bumi.
Satelit adalah suatu station relay. Satelit menerima pada satu frekuensi, memperkuat atau mengulang sinyal dan transmit pd frekuensi lain. Memerlukan orbit geo-stationary, tinggi 35,784 km (William Stallings, Data and Computer Communications 7th Edition).
Suatu satelite yang diletakkan di orbit tetap sejauh 30320 kilometer di atas permukaan bumi dapat menjangkau sekitar 40% dari seluruh permukaan bumi. Dua buah satelite dapat menjangkau lebih separoh permukaan bumi dan tiga buah staelite dapat menjangkau semua permukaan bumi.
Pengaplikasian satelit pada khususnya telah digunakan oleh banyak organisasi. Pasar internasional telah dikuasai oleh Intelsat (International Teleommunication Satellite Organization). Intelsat adalah gabungan perusahaan satelit internasional. Perusahaan yang serupa dengan Intelsat adalah Comsat (Communications Satellite Corporation), namun Comsat dilengkapi dengan jangkauannya yang lebih luas. Ada pula Inmarsat (International Maritime Satellite Organization) yang menggunakan satelit untuk berkomunikasi dengan kapal-kapal yang sedang berada di laut, untuk pengeboran minyak, dan untuk mendeteksi daratan.
Satelit juga digunakan oleh perusahaan dalam teleports untuk mengirim data yang sedemikian banyak jumlahnya. Selain itu satelit juga digunakan dalam industri penyiaran dan televisi kabel. Dalam remote sensing juga dibutuhkan peran utama satelit. Remote sensing dirancang untuk mengenali dan mendeteksi bumi, seperti bencana alam badai, perubahan ekologi, dan lain-lain. Para jurnalis atau para pencari berita dapat dengan mudah mendapatkan berita secara langsung melalui satelit dan dapat langsung juga mneyiarkannya kepada public. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijaksanaan agar satelit tidak disalahgunakan dan penggunaannya tidak meresahkan masyarakat.


Komunikasi Satelite
Komunikasi Satelite ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi satelite. Satelite dikategorikan berdasarkan tipe orbitnya. Ada empat tipe orbit dari satelite, yaitu:
- Geostationary orbit (GEO)
- Highly elliptical orbit
- Low earth orbit (LEO)
- Medium earth orbit (MEO)
Komunikasi satelite menggunakan frekuensi / band. Untuk menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan Very Small Aperture Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2 arah dengan antena parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter.

Sistem Komunikasi Satelite
Sistem komunikasi satellite di bagi 2 antara lain yaitu :
1. Space Segment (atau paling mudahnya satelite itu sendiri).
Yang perlu di ketahui mungkin Orbitnya seperti Geostationer (36000Km), Meostasioner (9000-10000Km), Leostationer (1000-2000Km). Lalu frekuensi-frekuensi kerja di Satelit C-Band,Extended C-Band,Ku-Band dan L-Band. Dimana untuk C-Band frekuensi kerja untuk Downlink=3700-4200Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225. Bandwith 500Mhz. Sedangkan L-Band frekuensi Downlink 950-1750Mhz dan Uplink=Frekuensi Downlink+2225. Dalam satelit terdiri dari beberapa Transponder atau Channel contohnya untuk Palapa adalah 24 Transponder di bagi atas 12 Polarisasi Vertikal dan 12 Polarisasi Horinsontal.
Ground Segment (lebih mudahnya adalah antenna penerima / pemancar di Bumi).
Ground Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan In Door Unit (IDU) :
- ODU terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA, BUC, Converter, SSPA, Main Supply, LNB
-IDU terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier, Baterai.

Kelebihan dan Kekurangan Satelite
Kelebihan Media Satelite, yaitu :
1. Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak,
2. Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global,
3. Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial,
4. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
5. Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar,
6. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelite,
7. Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar,
8. Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan keandalannya mendekati 100%,
9. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.

Kekurangan Media Satelite, yaitu :
1. Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang,
2. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
3.Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.
4. Rawan sambaran petir gledek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar