1. Apakah Yang Disebut Dengan Mikrokontroler?
Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek
dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor
rumah kita. Ketika suhu naik kontroler membuka jendela dan sebaliknya.
Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen-komponen logika secara
keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah itu barulah
dipergunakan mikrokprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB
yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yang dikendalikan
oleh mikroprosesor biasa.
Jumat, 07 Januari 2011
Sistem Akuisisi Data Suhu Menggunakan Mikrokontroller AT89S51 - Dengan Penampilan LCD
Sensor Suhu LM35
Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM 35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam C, LM 35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor seperti pada gambar 1.
Vout dari LM 35 ini dihubungkan dengan ADC (Analog To Digital Converter). Dalam suhu kamar (25oC) tranduser ini mampu mengeluarkan tegangan 250mV dan 1,5V pada suhu 150oC dengan kenaikan sebesar 10mV/oC.
Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM 35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam C, LM 35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor seperti pada gambar 1.

Gambar 1. LM 35 basic temperature sensor
Kamis, 06 Januari 2011
Remote Login
Remote Login
Dengan adanya jaringan, kita dapat melakukan remote login, yaitu bekerja dengan komputer lain yang mungkin jaraknya berjauhan (remote host). Lebih rincinya klik disini.Cara ini memungkinkan kita bekerja dari jarak jauh kita tidak perlu repot mengakses langsung ke komputer tsb, bila kita sedang berada ditempat yang jauh.
Remote login - protokol telnet & ssh
telnet - membiarkan data apa adanya
Ssh - data dienkripsi untuk keamanan. (public key, blowfish, idea, dll.)
Sisi Client : Putty, telnet, ssh, rlogin, slogin
Sisi Server : Telnetd, openssh, winsshd
Program aplikasi : konqueror, midnight commander, nautilus, dll.
Dengan adanya jaringan, kita dapat melakukan remote login, yaitu bekerja dengan komputer lain yang mungkin jaraknya berjauhan (remote host). Lebih rincinya klik disini.Cara ini memungkinkan kita bekerja dari jarak jauh kita tidak perlu repot mengakses langsung ke komputer tsb, bila kita sedang berada ditempat yang jauh.
Remote login - protokol telnet & ssh
telnet - membiarkan data apa adanya
Ssh - data dienkripsi untuk keamanan. (public key, blowfish, idea, dll.)
Sisi Client : Putty, telnet, ssh, rlogin, slogin
Sisi Server : Telnetd, openssh, winsshd
Program aplikasi : konqueror, midnight commander, nautilus, dll.
7 LAYER OSI
7 Layer Osi
1) Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Lapisan aplikasi ini merupakan lapisan tertinggi pada model referensi ISO. Biasanya berupa program atau aplikasi pada tingkatan layanan informasi.
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di atas, adalah dengan menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada pada application layer.
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan application layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
Beberapa Contoh protokol/aplikasi yang bekerja di application layer, antara lain:
1) Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Lapisan aplikasi ini merupakan lapisan tertinggi pada model referensi ISO. Biasanya berupa program atau aplikasi pada tingkatan layanan informasi.
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di atas, adalah dengan menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada pada application layer.
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan application layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
Beberapa Contoh protokol/aplikasi yang bekerja di application layer, antara lain:
STANDAR OSI LAYER
Prinsip Dan Manfaat dari OSI
OSI sangat berperan dalam mengidentifikasi sistem komputer untuk melaksanakan pengolahan dan penyaluran data. Struktur model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer), yang masing-masing lapisan mempunyai fungsi dan aturan tersendiri. Tujuan dari pembagian lapisan adalah untuk mempermudah pelaksanaan standar tersebut secara praktis dan untuk memungkinkan fleksibilitas, dalam arti apabila terjadi perubahan pada salah satu lapisan maka tidak akan mempengaruhi pada lapisan yang lain.
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ke tujuh layer tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus di buat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer di luar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus di usahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Manfaat dari OSI
• Membuat peralatan vendor yang berbeda, dapat saling bekerjasama
• Membuat standarisasi yang dapat dipakai vendor untuk mengurangi kerumitan perancangan.
• Standarisasi interfaces.
• Modular engineering.
• Kerjasama dan komunikasi teknologi yang berbeda.
• Memudahkan pelatihan network.
OSI sangat berperan dalam mengidentifikasi sistem komputer untuk melaksanakan pengolahan dan penyaluran data. Struktur model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer), yang masing-masing lapisan mempunyai fungsi dan aturan tersendiri. Tujuan dari pembagian lapisan adalah untuk mempermudah pelaksanaan standar tersebut secara praktis dan untuk memungkinkan fleksibilitas, dalam arti apabila terjadi perubahan pada salah satu lapisan maka tidak akan mempengaruhi pada lapisan yang lain.
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ke tujuh layer tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus di buat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer di luar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus di usahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Manfaat dari OSI
• Membuat peralatan vendor yang berbeda, dapat saling bekerjasama
• Membuat standarisasi yang dapat dipakai vendor untuk mengurangi kerumitan perancangan.
• Standarisasi interfaces.
• Modular engineering.
• Kerjasama dan komunikasi teknologi yang berbeda.
• Memudahkan pelatihan network.
Wireless
Wireless
PENDAHULUAN
Wireless adalah koneksi suatu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel. Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan frekuensi radio dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 11,54 Mbps, jauh lebih cepat daripada layanan internet melalui telepon yang hanya kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom). Pemakaian wireless internet memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya sangat murah karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa , sehingga pemakai hanya dikenakan biaya pembayaran kepada Internet Service Provider (ISP) saja. Modem murah klik disini.
PENDAHULUAN
Wireless adalah koneksi suatu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel. Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan frekuensi radio dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 11,54 Mbps, jauh lebih cepat daripada layanan internet melalui telepon yang hanya kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom). Pemakaian wireless internet memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya sangat murah karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa , sehingga pemakai hanya dikenakan biaya pembayaran kepada Internet Service Provider (ISP) saja. Modem murah klik disini.
TRANSMISI
Media Transmisi
Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router). Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport / transport network.
Transmisi merupakan ujung tombak dan berperan vital dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, artinya dia memiliki unsur gambar dan suara. Coba kita bayangkan kalau kita nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau gambarnya bagus tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman. Tugas dari bagian transmisi adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke Televisi yang ditonton oleh pemirsa.
Transmisi sering disingkat dengan tx, yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter.
Semua siaran, baik live dari studio, taping (recorded), ataupun live
dari luar studio (menggunakan OB Van : Outdoor Broadcast Van dan SNG : Satellite News Gathering) selalu melalui MCR (Master Control Room), sebelum di pancarkan ke satellite. Di MCR gambar dipasang logo, dibagi-bagi segmen dengan iklan dan promo, sampai materi benar-benar siap On Air. Dari MCR, materi menuju perangkat Uplink untuk ditransmisikan melalui satellite ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
Dalam siaran TV broadcast, ada 3 macam sistem transmisi yang biasa digunakan, yaitu :
1. Transmisi Satellite, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
2. Transmisi Terestrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke televisi pemirsa.
3. Transmisi Microwave, yaitu transmisi menggunakan sinyal gelombang mikro, biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio, atau untuk backup ari studio ke stasiun relay terdekat (bila memungkinkan).
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel ataupun radiasi elektromagnetik. Download disini.
Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router). Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport / transport network.
Transmisi merupakan ujung tombak dan berperan vital dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, artinya dia memiliki unsur gambar dan suara. Coba kita bayangkan kalau kita nonton TV suaranya bagus tapi gambarnyajelek, atau gambarnya bagus tapi suaranya jelek, pasti tidak akan nyaman. Tugas dari bagian transmisi adalah menyampaikan kualitas audio dan video dengan baik sampai ke Televisi yang ditonton oleh pemirsa.
Transmisi sering disingkat dengan tx, yang merupakan simbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter.
Semua siaran, baik live dari studio, taping (recorded), ataupun live
dari luar studio (menggunakan OB Van : Outdoor Broadcast Van dan SNG : Satellite News Gathering) selalu melalui MCR (Master Control Room), sebelum di pancarkan ke satellite. Di MCR gambar dipasang logo, dibagi-bagi segmen dengan iklan dan promo, sampai materi benar-benar siap On Air. Dari MCR, materi menuju perangkat Uplink untuk ditransmisikan melalui satellite ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
Dalam siaran TV broadcast, ada 3 macam sistem transmisi yang biasa digunakan, yaitu :
1. Transmisi Satellite, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
2. Transmisi Terestrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke televisi pemirsa.
3. Transmisi Microwave, yaitu transmisi menggunakan sinyal gelombang mikro, biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio, atau untuk backup ari studio ke stasiun relay terdekat (bila memungkinkan).
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel ataupun radiasi elektromagnetik. Download disini.
PENGENALAN PERANGKAT KERAS
PENGENALAN PERANGKAT KERAS
FITUR-FITUR XGB SERIES
PLC yang digunakan dalam trainer board LS-XGB-0901 ini adalah PLC dari keluarga XG-Family Series, yaitu XGB. Kelebihan utama yang dimiliki oleh PLC ini di bandingkan dengan PLC produksi LS Industrial Systems yang lainnya adalah memiliki kemampuan dengan kapasitas memproses system dengan cepat, selain itu PLC XG-Family Series juga sangat efisien untuk semua aplikasi pemrograman. Ini dikarenakan XG-Family Series, merupakan PLC yang terbaik yang diproduksi oleh LS Industrial Systems.
Beberapa kelebihan yang dimiliki XGB Series, salah satu dari keluarga PLC XG-Familiy Series merupakan sebuah unit PLC yang sangat kompak untuk digunakan pada berbagai applikasi dengan fitur-fitur sebagai berikut :
a. High speed processing
b. Memiliki berbagai built-in multifunction
c. Battery-less back up.
d. Program yang di edit pada saat proses berlangsung, langsung tersimpan ke EEPROM secara otomatik.
e. Open Network menggunakan communication protocol standard internasional.
f. Communication dengan built in RS 232C dan 485.
g. Memiliki expansion for communication.
h. Network configuration via Ethernet and CnatI/F.
i. Dilengkapi dengan berbagai special module untuk berbagai applikasi.
j. Sistem mudah dioperasikan dengan menggunakan RUN/STOP switch, yang juga terdapat pada softwarenya (XG5000).
k. Variasi fungsi untuk memonitoring
l. User program mudah disimpan di EEPROM tanpa external memory
m. Strong self-diagnostic function
n. Ukurannya yang tidak memakan banyak tempat
FITUR-FITUR XGB SERIES
PLC yang digunakan dalam trainer board LS-XGB-0901 ini adalah PLC dari keluarga XG-Family Series, yaitu XGB. Kelebihan utama yang dimiliki oleh PLC ini di bandingkan dengan PLC produksi LS Industrial Systems yang lainnya adalah memiliki kemampuan dengan kapasitas memproses system dengan cepat, selain itu PLC XG-Family Series juga sangat efisien untuk semua aplikasi pemrograman. Ini dikarenakan XG-Family Series, merupakan PLC yang terbaik yang diproduksi oleh LS Industrial Systems.
Beberapa kelebihan yang dimiliki XGB Series, salah satu dari keluarga PLC XG-Familiy Series merupakan sebuah unit PLC yang sangat kompak untuk digunakan pada berbagai applikasi dengan fitur-fitur sebagai berikut :
a. High speed processing
b. Memiliki berbagai built-in multifunction
c. Battery-less back up.
d. Program yang di edit pada saat proses berlangsung, langsung tersimpan ke EEPROM secara otomatik.
e. Open Network menggunakan communication protocol standard internasional.
f. Communication dengan built in RS 232C dan 485.
g. Memiliki expansion for communication.
h. Network configuration via Ethernet and CnatI/F.
i. Dilengkapi dengan berbagai special module untuk berbagai applikasi.
j. Sistem mudah dioperasikan dengan menggunakan RUN/STOP switch, yang juga terdapat pada softwarenya (XG5000).
k. Variasi fungsi untuk memonitoring
l. User program mudah disimpan di EEPROM tanpa external memory
m. Strong self-diagnostic function
n. Ukurannya yang tidak memakan banyak tempat
OVERVIEW PLC
Pemrosesan data merupakan bagian yang paling fital dari suatu instalasi (plan) otomasi proses produksi di industri. Pemrosesan data mencakup pengumpulan data dari piranti kontrol (controller) dan piranti deteksi (sensor) serta berbagai piranti pemrosesan lainnya. Hasil pemrosesan data tersebut selanjutnya digunakan untuk mengontrol dan memonitor kontinuitas proses produksi yang sedang berjalan.
Pada dasarnya System Kontrol dapat dibagi menjadi 3 bagian utama , yaitu :
1. INPUT (sensing)
2. PROCESSING (control plan)
3. OUTPUT (action/actuator)
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk memproses data dalam kegiatan otomasi industri, yaitu :
1. Hard Wired Control
2. Programmable Control
SISTEM HARDWARE CONTROL
Sistem Hard Wired Control merupakan sistem konvensional, di mana untuk melaksanakan fungsi monitor suatu proses produksi di industri menggunakan modul-modul kontrol atau relay kontrol yang saling terkoneksi dengan menggunakan kabel penghantar. Bila pada suatu saat diperlukan perubahan pada fungsi kontrol dan fungsi monitornya maka harus merubah pula sistem sambungan antar modul-modul kontrolnya. Bahkan pada kasus yang ekstrim, perubahan fungsi kontrol dan monitor dilakukan dengan merubah keseluruhan panel kontrolnya.
Ada 3 sistem kontrol (modul control) yang dapat digunakan dalam sistem Hard Wired Logic, yaitu :
1. Kontrol Elektrik
2. Kontrol Pneumatik
3. Kontrol Elektronik
Istilah kontrol elektrik mengacu pada pemakaian relay elektromagnetik atau relay elektro mekanik sebagai modul atau elemen kontrolnya. Sedang kontrol pneumatic mengacu pada pemakaian relay pneumatic yaitu relay yang dioperasikan dengan udara tekan dari kompresor udara. Untuk alasan keamanan maka udara tekan ini harus bebas dari uap air, sehingga perlu adanya filter dryer. Tekanan udara yang digunakan berkisar 5 – 8 psi. Kontrol elektronik mengacu pada pemakaian relay elektronik atau relay statis dengan memanfaatkan bahan semi konduktor, misalnya transistor, SCR dan IGBT.
Dewasa ini Hard Wired Logic dianggap tidak ekonomois karena untuk sistem otomasi yang komplek yang mempunyai input/output data dalam jumlah besar, maka panel kontrolnya menjadi sangat rumit dengan banyaknya relay-relay control yang digunakan demikian juga dengan wiring connection-nya.
Pada dasarnya System Kontrol dapat dibagi menjadi 3 bagian utama , yaitu :
1. INPUT (sensing)
2. PROCESSING (control plan)
3. OUTPUT (action/actuator)
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk memproses data dalam kegiatan otomasi industri, yaitu :
1. Hard Wired Control
2. Programmable Control
SISTEM HARDWARE CONTROL
Sistem Hard Wired Control merupakan sistem konvensional, di mana untuk melaksanakan fungsi monitor suatu proses produksi di industri menggunakan modul-modul kontrol atau relay kontrol yang saling terkoneksi dengan menggunakan kabel penghantar. Bila pada suatu saat diperlukan perubahan pada fungsi kontrol dan fungsi monitornya maka harus merubah pula sistem sambungan antar modul-modul kontrolnya. Bahkan pada kasus yang ekstrim, perubahan fungsi kontrol dan monitor dilakukan dengan merubah keseluruhan panel kontrolnya.
Ada 3 sistem kontrol (modul control) yang dapat digunakan dalam sistem Hard Wired Logic, yaitu :
1. Kontrol Elektrik
2. Kontrol Pneumatik
3. Kontrol Elektronik
Istilah kontrol elektrik mengacu pada pemakaian relay elektromagnetik atau relay elektro mekanik sebagai modul atau elemen kontrolnya. Sedang kontrol pneumatic mengacu pada pemakaian relay pneumatic yaitu relay yang dioperasikan dengan udara tekan dari kompresor udara. Untuk alasan keamanan maka udara tekan ini harus bebas dari uap air, sehingga perlu adanya filter dryer. Tekanan udara yang digunakan berkisar 5 – 8 psi. Kontrol elektronik mengacu pada pemakaian relay elektronik atau relay statis dengan memanfaatkan bahan semi konduktor, misalnya transistor, SCR dan IGBT.
Dewasa ini Hard Wired Logic dianggap tidak ekonomois karena untuk sistem otomasi yang komplek yang mempunyai input/output data dalam jumlah besar, maka panel kontrolnya menjadi sangat rumit dengan banyaknya relay-relay control yang digunakan demikian juga dengan wiring connection-nya.
Langganan:
Postingan (Atom)